RRI Pro 1 FM, Banjarmasin (16/04/2020) – Salah satu peneliti sekaligus sekretaris PHLB ULM (Pusat Inovasi Teknologi Komersialisasi Manajemen: Hutan & Lahan Basah Universitas Lambung Mangkurat), Siti Hamidah mengisi acara pada siaran di RRI Pro 1 FM Banjarmasin, Kamis 16 April 2020. Pada kesempatan tersebut disampaikan obrolan ringan dan menarik tentang “Peran Generasi Milenial dalam Pengembangan Bisnis Kehutanan Berbasis HHBK dalam Era Pandemi Corona & Revolusi Industri 4.0”. Materi ini perlu disampaikan agar kiranya dapat memberikan inspirasi, khususnya untuk generasi milenial ditengah wabah Covid-19 yang sedang dihadapi oleh berbagai bangsa termasuk Indonesia saat ini. PHK besar-besaran dan banyaknya sector UMKM yang terdampak Corona, muncul kebutuhan akan produk baru yang diperlukan oleh masyarakat untuk melawan wabah tersebut, antara lain: handsanitizer, desinfektan dan aneka minuman atau obat untuk penguat imun tubuh. PHLB ULM langsung peduli terhadap keadaan ini dan membuat beberapa program dan kegiatan.
Gerakan dan program yang dilakukan oleh PHLB ULM untuk ikut berpartisipasi dan berperan aktif, kreatif dan inovatif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, terutama pada Era Pandemi Corona dan Industri 4.0 perlu disosialisasikan kepada masyarakat luas terutama generasi milenial. Mengapa generasi milenial dan bagaimana potensi generasi ini pada saat Era Pandemi Corona dan Era Industri 4.0 ini untuk mengembangkan bisnis kehutanan berbasis HHBK (Hasil HUtan Bukan Kayu) disampaikan pada saat siaran ini. Pada kesempatan itu PHLB ULM juga memberikan contoh-contoh produk yang bisa dikembangkan dan menjadi lahan bisnis baru bagi generasi milenial, ataupun para pekerja yang saat ini banyak di PHK khususnya pada saat Era Pandemi Corona ini antara lain; handsanitizer berbahan alami (handsanitizer dari ekstrak kulit kayu manis), desinfektan dari cuka kayu, minuman herbal penunjang kesehatan atau peningkat imun tumbuh dari hasil hutan bukan kayu seperti ; aneka teh herbal, instant herbal, dan aneka madu (baik madu alam maupun madu hasil budidaya). Produk-produk itu saat ini sedang diperlukan dalam rangka melawan pandemi Corona. Ekstrak kayu manis dipilih sebagai bahan dasar pembuatan handsanitizer maupun herbal karena berbagai riset telah membuktikan bahwa ekstrak tersebut mempunyai kandungan antimikroba, antijamur, anti bakteri dan anti virus yang tinggi.
Generasi milenial mempunyai potensi besar, mengingat 30-40% populasi penduduk Indonesia adalah generasi milineal, sebagian dari kelompok ini saat ini sedang dalam proses mencari kerja. Generasi ini juga paling menguasi teknologi, dan ini sangat diperlukan pada Era Rev. Industri 4.0. Oleh karena itu generasi ini yang paling potensial untuk mengambil momentum perubahaan pada era industri saat ini, khususnya dalam era Pandemi Covid-19 ini.
- Pada perbincangan tersebut juga dikemukakan “Mengapa Bisnis Kehutanan” dan “Mengapa HHBK?” Beberapa alasan mengapa bisnis kehutanan terutama HHBK perlu dikembangkan oleh kaum milenial saat ini adalah:
- Sektor kehutanan saat ini baru menyumbang 0,6% dari PDB padahal luasan hutan itu 65% dari luas daratan yang dimiliki Negara Indonesia.
- Produktivitas hasil hutan berupa kayu kian menurun, akibat degradasi hutan.
- HHBK dekat dengan masyarakat sekitar hutan, dan bisa dikembangkan oleh para wirausaha muda dan UMKM.
- HHBK dapat dikembangkan pada berbagai kawasan, baik hutan lindung, produksi, hutan kemasyarakatan dan sangat bisa dikembangkan dengan program pemerintah saat ini yaitu agroforestry.
- Pengembangan HHBK tidak akan merusak hutan, justru akan mendukung keanekaragaman hayati, karena sebagian besar HHBK keberadaaannya tergantung tumbuh-tumbuhan besar (pepohonan).
- Potensi dan jenis HHBK sangat besar dan diprediksi ke depan peranan dalam perekonomian akan terus bertambah secara significant. HHBK & Jasling merupakan 95% dari potensi hutan yang belum dioptimalkan pemanfaatannya, padahal sangat bersinggungan langsung dengan perekonomian masyarakat di dalam & disekitar hutan.
Meskipun HHBK mempunyai potensi yang luar biasa namun saat ini pengelolaannya masih banyak yang tradisional. Oleh karena itu kaum milenial harus dapat memanfaatkannya secara lebih maju dan professional. Kaum milenial sudah sangat lekat dengan wirausaha. Apalagi saat ini Indonesia perlu mengembangkan ekonomi kreatif (dan HHBK sangat erat kaitannya dengan ekonomi kreatif).
Dukungan iklim akademisi terutama dari PT (Perguruan Tinggi) sangat besar. Saat ini ULM telah memiliki Pusat Unggulan Iptek (PHLB ULM) yang konsen terhadap riset-riset HHBK dan Lahan Basah. Bersama IBT ULM (Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Lambung Mangkurat) siap mendampingi para mahasiswa, dan alumni untuk menjadi tenant yang nantinya menjadi wirausaha-wirausaha baru berbasis hasil hutan bukan kayu. Pengembangan STP (Science Techno Park) berbasis HHBK bahkan saat ini telah mulai dipersiapkan oleh ULM. Ke depan ULM harus bisa menjadi Entrepreneur University.
Dukungan dari pemerintahpun juga sangat besar. Pada era Rev. Industri 4.0 ini Presiden Jokowi telah menetapkan fokus implementasi Industri 4.0 antara lain: industri makanan & minuman, tekstil, otomotif, elektronik dan kimia. Kelima sector ini dinilai akan menyumbang penciptaan lapangan kerja serta investasi baru berbasis teknologi.
Pada akhir perbincangan singkat ini, tidak lupa disampaikan agar kaum milineal dapat berperan aktif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi era Pandemi Corona ini, melalui kegiatan pengembangan bisnis di sector kehutanan berbasis hasil hutan bukan kayu. Kaum milenial diharap menjadi lebih produktif, inovatif dan kreatif dalam situasi yang sulit ini. Jadikan momentum Era Pandemi Corona ini dalam mengembangkan usaha-usaha yang bisa menciptakan lapangan kerja dan dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan melawan pandemic Corona.
mawar
2021-09-10 14:48:00terima kasih informasi yang diberikan sangat bermanfaat, peran pemuda sangat dibutuhkan sekali dalam memutus penyebaran covid-19 serta membangun sektor pengembangan industri. ada beberapa informasi peran anak muda dalam memutus rantai covid-19 dengan cara kreatif http://news.unair.ac.id/2021/06/30/anak-muda-miliki-peran-lawan-covid-19-dengan-cara-kreatif/