Banyak potensi alam yang harus digali untuk memajukan perekonomian masyarakat di kecamatan Batang Asai dan masyarakat Kabupaten Sarolangun, membuat Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Limau unit V Sarolangun melirik pengembangan potensi air asin yang berada di pegungungan, Kecamatan Batang Asai yang berada di areal hutan lindung, tepatnya di sungai Keradak.
Kami dari KPH Limau Sarolangun tidak mengenal istilah asam di gunung garam di laut. karena kami memiliki potensi air asin dari pegunungan tepatnya di suangai keradak Kecamatan Batang Asai, namanya air Inom, kata Masriadi, kepala KPH Unit V Sarolangun saat dikonfirmasi.
Disampaikanya, air asin itu cerita masyarakat setempat dahulunya telah dimanfaatkan untuk obat tradisional yakni obat penyakit gondok dan juga dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, namu potensi itu belum terkelola dengan baik secara modern.
Air ini juga mengandung zat yodium yang cukup tinggi. "nah ini, yang sudah kita coba kembangkan menjadi garam dan Alhamdullilah berhasil, saat ini air asin dan garam hasil pengeringan yang telah dicoba ini, dalam waktu dekat akan kita bawa ke Jambi untuk dilakukan uji labratorium sebelum dikembangkan lebih banyak lagi", jelasnya.
Dia mengaku sangat optimis dengan potensi air asin yang cukup banyak dan tidak hanya satu titik saja akan bisa menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat setempat, umumnya masyarakat Kecamatan Batang Asai.